Penerapan Teori Manajemen Klasik dalam Bimbingan dan Konseling
Penerapan Teori Manajemen Klasik dalam Bimbingan dan Konseling
Journalpapers.org ~ Saat ini manajemen BK
yang banyak dilaksanakan ialah program Bimbingan dan Konseling Komprehensif.
Dalam program bimbingan dan konseling komprehensif diklasifikasikan empat jenis
layanan, yaitu layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan
individual dan dukungan sistem. Dalam dukungan sistem dijelaskan mengenai
kegiatan manajemen yang merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara
dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui
kegiatan-kegiatan: pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber
daya, dan pengembangan penataan kebijaksanaan.
Beberapa hal di atas ada
yang sejalan dengan konsep manajemen klasik, misalkan dalam pengembangan staf.
Dalam manajemen klasik diterapkan teknik efisiensi dan penelitian waktu dan
gerak (time and motion study) yang mampu meningkatkan efisiensi dan
produktivitas tenaga kerja serta diterapkannya pula metode pemilikan dan
pengembangan tenaga kerja yang menunjukkan pentingnya latihan dan pendidikan
untuk meningkatkan efektivitas kerja dan diterapkannya pemilihan orang yang
tepat untuk melakukan pekerjaan tertentu. Berkenaan dengan hal tersebut, dari
sini dapat terlihat bahwa dalam konsep manajemen klasik sangat memperhatikan
pengembangan staf, apalagi pelaksana program bimbingan konselor haruslah
profesional terhadap bidangnya karena kegiatan bimbingan dan konseling hanya
dapat dilakukan oleh orang yang profesional agar terhindar dari mall praktek.
Selanjutnya dalam teori
birokrasi manajemen klasik juga diterapkan pembagian kerja yang jelas, dan
dalam pelaksanaan program BK pun dilakukan pembagian kerja yang jelas dari
kepala sekolah sebagai manajer dalam manajemen sekolah kepada seluruh personel
sekolah agar semua mampu terlibat secara tepat dalam mendukung terlaksananya
program bimbingan dan konseling yang disusun oleh guru BK atau konselor. Dari
dua hal yang coba dikemukakan di atas sudah cukup menjelaskan bahwa manajemen
klasik dalam hal tertentu masih tepat digunakan dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Secara
umum manajemen adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2.
Manajemen
klasik lebih merupakan suatu teori manajemen yang mengedepankan produktivitas
suatu organisasi atau perusahaan dengan adanya peningkatan kualitas pekerja/
karyawan dengan diberi pekerjaan yang spesifik dan dituntut tanggungjawab untuk
menyelesaikannya pada waktu yang telah ditentukan yang disertai pendidikan dan
latihan yang memadai demi meningkatkan efektivitas kerja serta adanya upaya
mencari alternatif metode terbaik untuk lebih mengefisienkan waktu pengerjaan
suatu pekerjaan.
3. Konsep manajemen klasik dalam bimbingan konseling sangat memperhatikan pengembangan staf, apalagi pelaksana program bimbingan konselor haruslah profesional terhadap bidangnya karena kegiatan bimbingan dan konseling hanya dapat dilakukan oleh orang yang profesional agar terhindar dari mall praktek.
Manajemen pelayanan BK harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.
Konsep
diri
Bagian
dari menjadi pribadi adalah pengembangan konsep diri. Anak-anak secara bertahap
memperoleh pandangan tentang diri mereka sendiri dari interaksi dengan orang
lain, baik orang dewasa maupun anak-anak lain. Konsep diri dengan demikian
adalah sesuatu yang dipelajari dari reaksi orang lain. Kontribusi Anda sebagai
guru dengan demikian sangat penting dalam pembentukan konsep-diri karena
pandangan Anda membawa otoritas. Oleh karena itu, Anda harus sangat sadar bahwa
komentar kecil di pihak Anda dapat berdampak besar pada konsep diri dan harga
diri anak. Penting juga bagi Anda untuk memastikan bahwa setiap anak, sejauh
mungkin, mencapai kesuksesan. Ini berarti menjaga agar pekerjaan sesuai dengan
individu. Gurney (1990: 8, 9) melanjutkan dengan mengatakan bahwa 'seorang
murid yang mengembangkan harga diri rendah akan kehilangan kepercayaan diri dan
disalahkan atas kegagalan (meskipun itu mungkin bukan salahnya)' dan 'pandangan
dasar bahwa anak itu memiliki dirinya sendiri… akan tahan terhadap perubahan
setelah itu mapan '.
2.
Perbedaan
usia
Mortimore
dkk. (1988: 123) menemukan bahwa guru cenderung mengabaikan perbedaan usia
anak. Guru cenderung berpikir bahwa anak-anak kurang mampu padahal sebenarnya
mereka lebih muda. 'Anak-anak yang lahir di musim panas secara konsisten lebih
cenderung dinilai sebagai kemampuan di bawah rata-rata daripada rekan-rekan
mereka di musim gugur.' Mereka menemukan bahwa bulan kelahiran secara
signifikan terkait dengan kinerja menulis. Variasi panjang (dalam kata-kata)
tulisan anak juga terkait dengan usia.
3.
Pengaruh
latar belakang sosial
Mortimore
dkk. (1988: 132) juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kelas
sosial dan prestasi. 'Sebuah kesenjangan hampir sepuluh bulan dalam usia
membaca ditemukan antara anak-anak dengan ayah dalam pekerjaan profesional atau
menengah non-manual dan mereka dengan ayah dalam pekerjaan manual tidak
terampil.' Hubungan antara kelas sosial dan prestasi tetap sepanjang waktu yang
dihabiskan anak-anak di sekolah menengah pertama dan meningkat seiring dengan
bertambahnya usia anak-anak. Dalam membaca ada juga korelasi dengan kemajuan
serta prestasi. Dalam matematika ada perbedaan kelas sosial saat masuk ke
sekolah menengah pertama, tetapi ini tidak meningkat seiring waktu dan tidak
terkait dengan kemajuan.
DAFTAR PUSTAKA
Fatah, Nanang. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Siswanto, H.B. 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyo. 2014. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya.
Syamsu Yusuf, LN dan A. Juntika Nurihsan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Kerjasama PPs UPI dan PT Remaja Rosdakarya.
Suherman, Uman. Manajemen Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Mandani Production.
0 Response to "Penerapan Teori Manajemen Klasik dalam Bimbingan dan Konseling"
Post a Comment