Analisis Teori Manajemen Klasik
ANALISIS TEORI MANAJEMEN KLASIK
-Journalpapers.org- Suatu teori akan selalu
penting dan senantiasa tepat untuk dipelajari jika teori tersebut terus
mengalami perkembangan sesuai perubahan jaman agar teori selalu tepat
diterapkan kapan saja. Ada banyak teori yang berkembang dalam ilmu pengetahuan
dunia saat ini termasuk teori tentang manajemen. Banyak ahli manajemen yang
menuliskan tentang teori manajemen dengan beragam pandangan atau persepsinya
masing-masing yang tentu didasari oleh proses pengkajian yang mendalam.
Sehingga tidak jarang ditemui cukup banyak perbedaan dalam pembahasan suatu
teori manajemen.
Mengenai teori manajemen secara umum, ada banyak pengembangan dari teori
manajemen yang dituliskan secara berbeda dari beragam referensi, pada suatu
referensi disebutkan bahwa terdapat tiga aliran pemikiran manajemen, yaitu:
1. Aliran
klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi
klasik. (ada referensi lain pula yang menyebutkan teori organisasi klasik
terbagi menjadi teori birokrasi dan teori administrasi).
2. Aliran
hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau pasca klasik.
3. Aliran
manajemen modern.
Ada pula referensi lain yang menyebutkan secara garis besar konsep
manajemen dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Konsep
Manajemen Klasik
2. Konsep
Manajemen Behavioristik
3. Konsep
Manajemen Systems Model
4. Konsep
Manajemen Networking
Selanjutnya terdapat referensi lain pula yang menyebutkan bahwa Konsep
dasar manajemen sendiri mengalami perkembangan sepanjang sejarah yang tidak
terlepas dari para ahli manajemen. Secara umum perkembangan teori
manajemen dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Manajemen
ilmiah (1870 – 1930)
2. Manajemen
klasik (1900 – 1940)
3. Manajemen
hubungan manusiawi (1930 – 1940)
4. Manajemen
modern (1940 – sekarang)
Manajemen Klasik Dalam Pembelajaran
Pembelajaran
Contoh Pembelajaran Pengalaman
Salah satu cara
agar kita dapat menjelaskan apa artinya pembelajaran experiential bagi kita
adalah dengan beberapa contoh bagaimana kita menggunakan pembelajaran
pengalaman dalam pekerjaan kita sendiri dengan manajer dan siswa manajemen.
Contoh 1: 'Seluruh Tugas Grup'
Seluruh
tugas kelompok' dirancang untuk membantu manajer terlibat dengan emosional dan
dinamika politik yang membangun dan sering membatasi organisasi. Latihan ini
termasuk dalam tradisi 'hubungan kelompok' pembelajaran pengalaman (Prancis dan
Vince 1999). Ini paling baik dilakukan dengan kelompok antara dua belas dan dua
puluh manajer, dalam ruangan di mana kursi dapat diatur dalam lingkaran.
Latihan berlangsung selama tujuh puluh lima menit dan kemudian ada istirahat
sejenak sebelum tiga puluh menit paripurna untuk menanyai acara tersebut. Pada
awal latihan, tutor akan mengatakan sesuatu seperti: 'Sesi ini disebut seluruh
tugas grup. Ini akan selesai di (memberi grup waktu selesai). Adapun
kelompok untuk memutuskan, dan manajemen tugas adalah dengan grup. Guru les
Anda hanya akan mengomentari prosesnya.' Hal pertama yang terjadi, sebagai
segera setelah tutor selesai membuat pernyataan awal ini, adalah beberapa
bentuk reaksi untuk tidak memiliki tugas yang jelas.
Contoh 2: Kuliah Sarjana Manajemen danPerilaku Organisasi
Kuliah ini merupakan
respon dari seorang rekan yang mengatakan bahwa pembelajaran pengalaman adalah
semua sangat baik dengan sekelompok kecil manajer, tetapi tidak dapat digunakan
dalam kuliah dengan 250 sarjana manajemen. 'Ceramah' berlangsung selama lima
puluh menit. Ketika siswa datang ke teater perkuliahan mereka masing-masing
diberi satu lembar kertas A4 kosong. Setelah mereka menetap, mereka diberi
waktu sepuluh menit untuk 'menciptakan sesuatu yang indah'. Para siswa
menafsirkan tugas ini dalam banyak hal. Untuk setelah beberapa menit, pesawat
kertas mulai mengapung dari bagian teater perkuliahan. Beberapa siswa duduk
dengan selembar kertas di tangan mereka, tidak jelas apa yang seharusnya mereka
lakukan. Dari depan dosen bisa melihat siswa menggambar, mewarnai dengan pena
yang berbeda, merobek bentuk ke dalam kertas, melipatnya, menidurinya menjadi
bola, berbicara tentang hal-hal lain, mengirim pesan teks, dan membuat tokoh
origami.
Simpulan
Sehingga untuk membahas mengenai manajemen klasik itu sendiri perlu
dibuat bahasan apakah manajemen klasik dibahas sebagai suatu konsep atau aliran
ataukah teori organisasi, karena ketika membahasnya sebagai suatu aliran maka
seperti yang dikemukakan diatas bahwa manajemen aliran klasik terbagi dalam
manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik, sehingga dapat dikatakan bahwa
manajemen ilmiah merupakan bagian dari manajemen klasik. Sedangkan jika dibahas
sebagai suatu teori maka dapat dilihat pada pemaparan di atas bahwa manajemen
ilmiah berbeda atau terpisah dari manajemen klasik.
Selain terdapat perbedaan dari segi bahasan apakah manajemen klasik
dipandang sebagai suatu aliran ataukah konsep/ teori, terdapat pula perbedaan
dari segi tokoh yang menjadi pelopor manajemen ilmiah. Namun dibalik segala
perbedaan yang ada, tetap terdapat suatu titik temu atau pokok teori manajemen
klasik yang dalam hal ini dapat dilihat pada pemaparan karakteristik, kelebihan
dan kelemahan teori manajemen klasik. Bagaimanapun, pembahasan suatu teori akan
tepat sasaran jika difokuskan pembahasannya pada suatu aspek atau sudut pandang
tertentu.
Inti dari teori manajemen klasik ialah lebih merupakan suatu teori
manajemen yang mengedepankan produktivitas suatu organisasi atau perusahaan
dengan adanya peningkatan kualitas pekerja/ karyawan dengan diberi pekerjaan
yang spesifik dan dituntut tanggungjawab untuk menyelesaikannya pada waktu yang
telah ditentukan yang disertai pendidikan dan latihan yang memadai demi
meningkatkan efektivitas kerja serta adanya upaya mencari alternatif metode terbaik
untuk lebih mengefisienkan waktu pengerjaan suatu pekerjaan. Sudah tentu ketika
terfokuskannya seseorang pada suatu pencapaian tujuan tertentu, maka tidak
dapat dipungkiri bahwa akan ada saja aspek lain yang kurang diperhatikan,
begitu pula dengan teori manajemen klasik tersebut sehingga teori ini pun tidak
luput dari kekurangan atau keterbatasan
DAFTAR PUSTAKA
http://libgen.rs/search.phpreq=management+education&open=0&res=25&view=simple&phrase
=1&column=def
Fatah, Nanang. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Siswanto, H.B. 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyo. 2014. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Semarang: Widya Karya.
Syamsu Yusuf, LN dan A. Juntika Nurihsan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Kerjasama PPs UPI dan PT Remaja Rosdakarya.
Suherman, Uman. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Mandani Production.
Mulyono, MA. 2009. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Penerjemah : Admin
0 Response to "Analisis Teori Manajemen Klasik"
Post a Comment