2. Penyebab Obsession Compulsive Disorder (OCD)
2. Penyebab Obsession
Compulsive Disorder (OCD)
Secara historis, OCD
dianggap gangguan yang dihasilkan dari orangtua miskin, atau bentuk lain dari
lingkungan stres. Saat ini, OCD dipahami sebagai gangguan neurobiologis. Beberapa
penyebab OCD adalah sebagai berikut :
1. Over-aktivitas
dan kelainan struktural dalam beberapa daerah otak
Siswa dengan OCD sering
memiliki penyimpangan neurologis lainnya, seperti tics dan masalah belajar non-verbal.
Serotonin, neurotransmitter, adalah bahan kimia otak yang paling mungkin
terlibat dalam OCD (Adams & Torchia, 1998; Chansky, 2000). Meskipun tidak
diketahui apakah disregulasi serotonin adalah faktor penyebab utama dalam OCD,
semua obat efektif dalam mengurangi gejala OCD efek jalur serotonin.
2. Stres
Stres dapat menyebabkan
semakin memperburuknya gejala OCD, tetapi siswa dengan OCD berada pada
kerusakan otak. Cherry (2000)
menyebut gejala OCD cegukan dalam otak. Obsesi dan dorongan yang disengaja dan
mengganggu, siswa dengan OCD tidak merasa seperti mereka memiliki kemampuan
untuk menghentikan obsesi atau mengganggu tidak mengikat kendala yang
dihasilkan. Siswa dengan OCD secara harfiah terjebak dalam obsesi masing-masing
dan ritual mental atau perilaku yang dihasilkannya. Informasi ini sangat
penting untuk para orangtua yang sering merasa bertanggung jawab (dan mungkin
benar-benar telah disalahkan!) Untuk membuat kondisi pada anak-anak mereka.
3.
Keturunan
(hereditas)
Keturunan adalah faktor
yang mungkin dalam pengembangan OCD. Siswa dapat mewarisi kerentanan terhadap
OCD tetapi faktor keturunan saja tidak menjelaskan ungkapan sesungguhnya dari
gangguan (Thomsen, 1998). Tingginya tingkat OCD telah diamati pada siswa yang didiagnosis memiliki anggota
keluarga dengan OCD, depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan Tourette.
4. Psikologis
Menurut
Salkovskis, dkk; Steketee dan Barlow, klien-klien OCD menyetarakan pikiran
dengan tindakan atau aktifitas tertentu yang dipresentasikan oleh pikiran
tersebut. Ini disebut “thought-action
fusion” (fusi pikiran dan tindakan). Fusi antara pikiran dan tindakan ini
dapat disebabkan oleh sikap-sikap tanggung jawab yang berlebih-lebihan yang
menyebabkan timbulnya rasa bersalah seperti yang berkembang selama masa
kanak-kanak, dimana pikiran jahat diasosiasikan dengan niat jahat (Durand &
Barlow, 2006).
5. Faktor Psikososial
Menurut Sigmund Freud, gangguan
obsesif-kompulsif bisa disebabkan karena regresi dari fase anal dalam
perkembangannya. Mekanisme pertahanan psikologis mungkin memegang peranan pada
beberapa manifestasi pada gangguan obsesif-kompulsif. Represi perasaan marah
terhadap seseorang mungkin menjadi alasan timbulnya pikiran berulang untuk
menyakiti orang tersebut.
Daftar pustaka
Efford, T.2004. Professional School Counseling: a Hanbook of Theories, Programs, and Pracices, Texas : CAPS Press.
Mark Durand, 2007. Intisari Psikologi Abnormal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
0 Response to "2. Penyebab Obsession Compulsive Disorder (OCD)"
Post a Comment