KONSELING KESEHATAN MENTAL DAN KOMUNITAS
1.
KONSELING KESEHATAN MENTAL DAN KOMUNITAS
A. Konseling Kesehatan Mental
Kesehatan
mental oleh Surgeon General of United States didefinisikan sebagai
kinerja fungsi mental yang sukses, yang menghasilkan aktivitas produktif,
hubungan dengan orang lain yang memuaskan dan kemampuan beradaptasi dengan
perubahan dan menangani kesulitan dari sejak masa kanak-kanak sampai kehidupan
berikutnya. Kesehatan mental adalah modal untuk berpikir dan keahlian berkomunikasi, pembelajaran, pertumbuhan emosi,
fleksibilitas, dan percaya diri.
Kesehatan
mental ini dapat diupayakan melalui pencegahan primer dan peningkatan kesehatan
mental yakni ”sebelum fakta/kejadian terjadi”. Kegiatan ini juga dikenal dengan
pencegahan primer, jika berhasil pencegahan primer pada akhirnya akan
menghasilkan individu dan komunitas dengan penyesuaian diri yang lebih sehat
dan lebih baik. Selain itu juga diupayakan adanya pencegahan sekunder dan
tersier. Pencegahan sekunder adalah upaya mengendalikan masalah kesehatan
mental yang sudah ada di permukaan tetapi belum parah. Sedangkan pencegahan
tersier dilakukan sebagai upaya mengendalikan masalah kesehatan mental yang
serius agar tidak terjadi kronis atau mengancam kehidupan.
Hall
dan Tores dalam Glading (2012:558)
menjelaskan model Bloom yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan:
1) Konselor harus bekerja untuk meningkatkan
kekuatan individu dan mengurangi keterbatasan individu.
2) Mereka
harus meningkatkan dukungan sosial (contohnya melalui orang tua dan teman
sebaya) dan mengurangi tekanan sosial.
3) Variabel lingkungan seperti kemiskinan, bencana alam, dan program komunitas bagi remaja, harus
diatasi.
Mereka yang mendukung profesi ini mengatakan bahwa di
luar kekurangan yang ada, konseling kesehatan mental adalah sebuah profesi yang
khusus karena kurikulumnya (mencakup psikodiagnosis, psikopatologi,
psikofarmakologi dan rencana perawatan.
B.
Konseling Komunitas
Konseling
komunitas mempunyai awal yang khas. Istilah ini diciptakan pada awal tahun
1970-an pertama kali oleh Amos dan Williams. Sayangnya istilah tersebut tidak
spesifik awalnya. Bahkan di ACA sampai saat ini tidak ada divisi konseling
komunitas apapun, tetapi sebagai gantinya di dalam divisi-divisi ACA didirikan
komite dan kelompok minat di bidang konseling komunitas. Oleh karena begitu
bervariasinya pekerjaan dan spesialisasi mereka, para pelaksana konseling tetap
saja lebih menjadi latar belakang. Inilah yang membuat definisi konseling
komunitas lebih didasarkan pada lingkungan kerja daripada oleh proses maupun
orientasi.
Mereka
yang berkonsentrasi pada bidang ini adalah praktisi umum dan didefiniskan lebih
oleh keadaan/lingkungan tempat mereka bekerja daripada oleh populasi yang
mereka layani ataupun perawatan yang mereka tawarkan. Karena mereka adalah
praktisi umum, knselor komunitas bekerja di berbagai lingkungan. Sebagai suatu
kelmpok, konselor komunitas mengidentifikasikan diri sebagai konselor walaupun
beberapa diantaranya lebih dikenali melalui spesialisasi pelatihan yang
diikutinya seiring dengan berlalunya waktu.
Konseling kesehatan mental sebagai suatu spesialisasi
Konseling kesehatan mental adalah suatu bidang antar disiplin baik dalam sejarahnya,
lingkungan praktik, pengetahuan/skil yang dimainkan (Spruill & Fong,
1990,p.19). Konselor kesehatan mental bekerja dalam berbagai lingkungan
termasuk pusat kesehatan mental, lembaga komunitas, rumah sakit psikiatris,
organisasi yang menangani kesehatan mental (HMi Os) program bantuan kerja
(EAPs) program peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (HWPs) mereka memberi
konseling pada berbagai kelompok klien, termasuk korban pemerkosaan, keluarga
yang depresi, orang-orang yang berpotensi atau cenderung untuk bunuh diri,
mereka memberi konsultasi, mendidik, dan kadang-kadang juga mengerjakan tugas (
Hosie, West, & Mackey, 1988; West,Hosie mackey, 1987)
Konselor kesehatan mental mempunyai keahlian konseling
dasar selain keahlian khusus yang berkaitan dengan kebutuhan dan minat dari
populasi tertentu atau masalah tertentu.
Fungsi dan Teori
Konseling kesehatan mental difokuskan pada dua masalah utama yang memiliki dampak
teoritis sebagai berikut:
1.
Pencegahan dan peningkatan kesehatan mental
2.
Perawatan kelainan dan disfungsi.
Kedua topik akan terus menarik perhatian karena mempertimbangkan tugas utama
konselor kesehatan mental.
DAFTAR PUSTAKA
Samuel T.Glading
(2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh. Jakarta: Permata Puri Media.
0 Response to " KONSELING KESEHATAN MENTAL DAN KOMUNITAS"
Post a comment