IDENTIFIKASI KONSELOR (APA, SIAPA, BAGAIMANA)
IDENTIFIKASI KONSELOR (APA, SIAPA, BAGAIMANA)
A. Pengertian Konseling Dan Perbedaannya Dengan Bimbingan
Serta Psikoterapi.
Konseling merupakan
hubungan profesional yang memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok untuk
mencapai kesehatan mental, keberhasilan pendidikan dan mencapai karir yang diinginkan.
Konseling merupakan suatu pemikiran dari sebuah masalah dan pendekatan rasional
untuk membantu orang normal.(Williamson, 1950:1958). Konseling bersifat
jangka pendek, sekarang, di sini, mendengarkan, pemecahan masalah, dan
kesadaran.
Pada abad ke 20 bimbingan digambarkan sebagai
tindakan memandu seseorang ke dalam sebuah profesi dan menawarkan sebuah saran
untuk keahlian dalam kehidupan. Sehingga bimbingan mengandung pengertian
mengenai saran, arahan, di permukaan (awal dan tidak mendalam), advokasi dan
dukungan.
Psikoterapi bersifat gelap,
rahasia, seksual, sadar, sakit, tersembunyi, jangka panjang dan rekonstruksi.
Sesuai dengan perkembangan psikoanalisis menjelang akhir abad-19 memunculkan
istilah psikoterapi yang artinya
"merawat jiwa", berarti suatu tindakan atau proses untuk menyembuhkan
atau merawat jiwa seseorang.
B.
Perbandingan Profesi Konseling dengan Profesi Lainnya
Saat ini beberapa konselor yang ada disekolah mulai
melakukan terapi, konseling, konseling klinis, advokasi (memperjuangkan haknya)
sosial, dan konseling lainnya juga melakukan terapi keluarga dan psikologis
untuk pengobatan dan perbedaan berbagai macam profesi :
1. Konselor
Beberapa tahun yang
lalu, kata konselor lebih banya digunakan pada “profesi yang melakukan praktek
konseling” (Chaaplin, 1975). Akan tetapi dengan bergulirnya waktu, saat ini,
masyarakat memanggil konselor ketika konselor itu menyelesaikan pendidikan
perkuliahan S-2 (di Amerika
Serikat/USA), sedangkan di Indonesia konselor adalah seorang pendidik yang
telah menyelesaikan program S-1 Bimbingan dan Konseling setelah itu melanjutkan
Keprofesian Konselor (PPK). Saat ini, konselor menemukan beberapa latar belakang
dan berbagai macam peraturan. Contohnya, konselor akan menyiapkan sekolah
konselor, konselor rehabilitasi, dan konselor dalam bisnis maupun industri.
Training konselor lebih luas daripada dugaan sebelumnya, mereka/ konselor
mendapat perlakuan secara individu, kelompok, dan konseling keluarga. Dengan
perkembangan pengalaman pemikiran yang terkait dengan program magister,
konseling menjadi hal yang utama yang harus dilakuakn oleh konselor, dan yang
selanjutnya adalah komunitaaa konselor atau beberapa spesialis lainnya. Ada
beberapa yang menggambarkan lebih umum tentang area spesialis konseling, yaitu:
1. Konselor sekolah
2. Agen komunitas dan
konselor kesehatan mental,
3. Sekolah konselor dn
konselor dalam urusan praktek siswa.
4. Konselor pastoral, di
indonesia dikenal denan (konseling Islami)
5. Konselor rehabilitasi
6. Konselor pernikahan,
pasangan dan keluarga.
2. Terapis Kreatif dan Seni
Terapis ekspresif termasuk terapis bermain, terapis gerakan/menari, dan
terapis musik, yang menggunakan alat-alat yang kreaktif untuk bekerja dengan
individu yang mengalami traumatik yang signifikan/berat atau kesakitan dalam
hidup mereka ( Buger & Yuokeles,
2004: Mills & Daniluk, 2002). Melalui penggunaan terapis kreatif, diharapkan orang-orang bisa
memperoleh pemahaman tentang dirinya sendiri secara mendalam.
3. Psikoanalis
Psikoanalis
adalah para profesional yang telah dilatih dari lembaga psikoanalitik yang
diakui. Meskipun pada awalnya American Psychoanalytical Association
(APsaA) hanya mengizinkan psikiater untuk mengikuti pelatihan. Namun, sekarang
sudah dimungkinkan para profesional kesehatan mental lainnya untuk mengikuti
pelatihan.
4. Perawat kesehatan
Merupakan perawat yang profesional dalam bidang medis tetapi
terampil dalam memberikan layanan kesehatan mental. Mendapatkan pendidikan dan
pelatihan dalam bidang obat-obatan dan ketrampilan dasar konseling. Perawat
yang sudah mendapatkan lisensi tergabung dalam Nurses American Psychiatric
Association (APNA).
5. Psikiater
Psikiater
adalah seorang dokter berlisensi yang umumnya telah menyelesaikan residensi di
psikiater, yang berarti bahwa selain sekolah kedokteran, ia telah menyelesaikan
pelatihan lapangan penempatan yang luas dalam pengaturan kesehatan mental.
Psikiater bekerja di lembaga kesehatan mental, rumah sakit, pengaturan praktek
swasta, dan organisasi pemeliharaan kesehatan. Asosiasi profesional untuk psikiater
disebut American Psychiatric Association (APA).
6. Psikolog
Ada
berbagai jenis psikolog yang berpraktik di berbagai lembaga, praktek swasta,
organisasi pemeliharaan kesehatan, universitas, bisnis, industri penjara dan
sekolah. Psikolog sering ditemukan pada bagian pengadministrasian, konsultasi
dengan bisnis dan industri, atau dalam peran pengawasan untuk semua jenis
profesional kesehatan mental. Umumnya, psikolog memiliki gelar sarjana dalam
psikologi dan telah lulus ujian lisensi negara. Di Amerika, psikolog tergabung
dalam American Psychological Association (APA).
1) Psikolog
Klinis
Memiliki tugas untuk membantu klien dalam
mengurangi ketidakmampuan menyesuaikan diri dan mencapai kesejahteraan secara
psikologis (mengalami gangguan serius).
2) Psikolog
Konseling
Memiliki tugas membantu klien yang relatif
lebih sehat (gangguan yang dialami masih ringan dibandingkan dengan yang
ditangani psikolog klinis).
3) Psikolog
Sekolah
Bekerja sama dengan orang tua dan guru dalam
program pembelajaran, lebih fokus pada konsultasi, evaluasi, penilaian,
intervensi, penelitian dan perencanaan.
7. Psikoterapis
Psikoterapis tidak terkait dengan bidang tertentu
dalam praktik kesehatan mental. Sebagian besar negara-negara tidak mengatur
perundang-undangan mengenai psikoterapis karena tidak ada pelatihan/pendidikan
untuk membuat seseorang diseut sebagai psikoterapis. Namun pada prakteknya,
praktek psikoterapi dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki lisensi
profesional dalam kesehatan mental, seperti: psikolog.
8. Pekerja sosial
Pada dasarnya kata
pekerja sosial daapat diterima kepada seseorang yang sedang kuliah atau
seseorang yang sedang kuliah atau seseorang yang telah menyelesaikan S-I di
bidang pekerja sosial. Baru-baru ini kita ketahui kata pekerja sosial menjadi
berhubungan dengan seseorang yang memiliki gelar master dibidang pekerja
sosial. Saat ini pekerja sosial menyediakan konseling dan psikoterapis untuk
semua jenis konseli dalam pengaturan variasi yang lebih luas, termasuk layanan
kesejahteraan anak, perwakilah pelayanan sosial pendukung pemerintahan,
perwakilan pelayanan keluarga, praktek psibadi, dan rumah sakit. Pekerja sosial
biasanya memiliki pelatihan yang lebih luas, dalam praktek teknik konseling
tetapi lebih sedikit persiapan dalam konseling karir, teknik penilaiannya dan
metode penelitian kualitatif.
C.
Asosiai profesi dalam
Pelayanan Sosial
Dalam rangka untuk melindungi hak-hak anggota
mereka dan mendukung keyakinan filosofis keanggotaan mereka, asosiasi
profesional telah muncul selama bertahun-tahun, untuk setiap profesi dalam
pelayanan sosial. Dari sekian banyak manfaat bahwa asosiasi cendrung
menawarkan:
a. Konfrensi nasional dan regional untuk membahas masalah klinis dan
pelatihan,
b. Askes ke asuransi mal
praktek (akses kesalahan dalam praktek).
c. Pelobi untuk melindungi
kepentingan anggotanya,
d. Newsletter dan jurnal untuk membahas topik yang menarik bagi
keanggotaannya,
e. peluang untuk
memonitoring jaringan,
f. Informasi tenatng
isu-isu yang tejadi dilapangan,
g. Kode etik dan standar
untuk praktek, dan
h. Bank pekerjaan
Beberapa asosiasi besar lainnya dalam bidang pelayanan sosial
jua patut disoroti, dan ada puluhan organisasi profesi dalam pelayanan sosial.
Ada beberapa hal yang lebih ternama atau populer yaitu sebagai berikut:
1.
The american counseling association
(ACA)
2.
The American Art
Theraphy Association (AATA)
3.
The American Assosiation
of Marriage and Family Terapists (AAMFT)
4.
The American Psychiatric
association (APA)
5.
The American Psychiatric
Nurses Association (APNA)
6.
The American
Psychological Association (APA)
7.
The National Association
of Social Workes (NASW)
8.
The National
Organization for Human Services (HOHS)
D.
Karakteristik Penolong (Helper) yang Efektif
Apa yang membuat konseling menjadi efektif? Dalam
beberapa tahun terakhir menjadi meningkat dengan pentingnya pengobatan yang
cocok dan lebih bekerja dengan menyampaikan permasalahan. Didasarkan pada
tinjauan dan latihannya, menjadi penerimaan umum pada medannya. Ada delapan
karakteristik yang secara pengalaman atau secara teori untuk menjadi konselor
yang efektif. Ada beberapa keraguan kecil dalam penelitian yang menjadi murni,
beberapa karakteristik akan merubah keadaan konseli. Ada 8 karakteristik untuk
menjadi konselor yang efektif adalah :
a)
Aliansi Terapi
Hubungan antara konselor dan klien menjadi faktor paling penting dalam
menciptakan perubahan klien.
b)
Empati
Menurut Rogers, empati berati mampu merasakan
dengan tepat hal diungkapkan oleh konseli dan mengkomunikasikan
pemahaman/responnya kepada konseli. Mendengarkan dengan baik dan aktif
merupakan salah satu cara yang paling ampuh untuk memunculkan mepati.
b) Penerimaan
Penerimaan adalah sikap yang menunjukkan
apapun yang diungkapkan oleh konseli dalam konteks hubungan konseling, konseli
merasa diterima. Dalam setiap pendekatan konseling, penerimaan merupakan hal
yang pelalu ditekankan.
c) Keaslian
Keaslian mengacu pada kemampuan konselor
untuk bersikap otentik, terbuka dalah hubungan antara perasaan dan pemikiran
dalam hubungan yang terjadi saat konseling. Keaslian terkait dengan kecerdasan
emosional, termasuk kemampuan memantau emosi seseorang, yang menunjukkan bahwa
konselor dalam keadaan yang sesuai/selaras pikiran, perkataan dan perilakunya.
c)
Berpikiran Terbuka
Belkin (1998) menyatakan bahwa keterbukaan
pemikiran dalam rangkaian konseling bisa didefinisikan sebagai kebebasan dari
prekonsepsi tetap dan sikap penerimaan secara terbuka pada ekspresi klien.
d) Kompleksitas kognitif
Hal ini terdiri dari keanekaragaman kemapuan
atau tingkatan kemampuan kognitif yang komplek atau bermacam-macam secara
bertahap.
e)
Penyesuaian psikologis
Terkait dengn penyesuaian terhadap lingkungan,
yang meliputi : pelayanan yang bermanfaat menyampaikan atau mandat dalam
profesi kependidikannya.
h) Kompetensi
Keahlian dan kompetensi konselor terlah
terbukti menjadi elemen penting dalam keberhasilan konseli dalam proses
konseling. Untuk meningkatkan kompetensi, konselor harus selalu meningkatkan
pengetahuan dengan belajar, bimbingan dari yang lebih ahli, membaca jurnal dan
bergabung dengan organisasi profesi. Kompetensi merupakan tanggung jawab etis
dan legal bagi seorang konselor.
DAFTAR
PUSTAKA
Neukrug, Ed. 2007. The world of the counselor:an intruduction to the counseling profession.united States: Thomson Brooks/cole.
0 Response to "IDENTIFIKASI KONSELOR (APA, SIAPA, BAGAIMANA)"
Post a Comment